SALAWAT AL BARZANJI WARNAI PEMBUKAAN PMB KEMENAG KAB. PACITAN

7 program prioritas Kementerian Agama, salah satunya adalah Penguatan Moderasi Beragama (PMB)

Ada saja keunikan di setiap kegiatan Penguatan Moderasi Beragama di berbagai daerah. Di Pacitan misalnya kegiatan PMB pada Kamis 16/6 setelah qiraatul Quran dilanjutkan salawat Al Barzanji. Salawat dipimpin Ustdz.Taufiq yang sebelumnya melantunkan bacaan Al Quran. Tentu ini tidak lazim di acara seremonial resmi instansi pemerintah atau dalam acara Penguatan Moderasi Beragama (PMB) sebelum nya.

Ustdz. Mutongin selaku panitia dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman tentang Moderasi Beragama bagi penyuluh agama. Selain itu, menurut Kasi Bimas tersebut adalah mengubah pola pikir atau cara pandang beragama. “Jadi yang dimoderasi adalah cara beragamanya, bukan agamanya”, tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kankemenag Kab. Pacitan Moh. Nasim mengingatkan peran penting penyuluh agama sebagai garda terdepan Kementerian Agama. Dia juga menegaskan adanya 7 program prioritas Kementerian Agama, salah satunya adalah Penguatan Moderasi Beragama (PMB). Maka, sebagai aparat Kemenag, harus meresponnya. Karena itu betapa pentingnya kegiatan PMB ini.

Saya selaku Instruktur Nasional PMB bersama Fasilitator dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya Siti Zubaidah mendapat tugas membersamai peserta. Diawali Pre Tes, materi disambung dengan Udar Asumsi, Peta Bukanlah Wilayah. Materi ini menggugah kesadaran bahwa peta hanyalah asumsi, sedangkan wilayah adalah fakta. Maka, kita tidak boleh mengambil kesimpulan berdasarkan asumsi tanpa validasi data.

Analasis Sosial Iceberg dan “U” Proces

Baca Juga : FULL TIM:KEMENAG KAB. MOJOKERTO GELAR PMB

Selanjutnya materi Sketsa Kehidupan Keberagamaan di Indonesia. Materi ini mengungkap kondisi masyarakat beragama di Indonesia berdasarkan hasil survey. Kondisi masyarakat yang mengalami pergeseran yang cenderung mengarah pada sikap intoleran menjadikan pentingya PMB. Diperkuat dengan analasis Sosial Iceberg dan “U” Proces peserta tidak saja diajak memahami masalah secara mendalam tapi juga memahami cara penyelesaiannya.

Sebagai penguatan, selain Konsep MB, peserta dibekali materi Nilai-nilai Universal dan Landasan Teologis yang dikaitkan dengan 9 Kata Kunci MB. Selain itu Wawasan Kebangsaan dan Jati Diri serta Sikap Diri Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag tidak tertinggal.

Antusiasme peserta sangat tampak. Terbukti mereka mengikuti kegiatan sampai akhir. Materi Kepeloporan dan Refleksi, serta tindak lanjut setelah sebelumnya mengerjakan pos tes merupakan materi puncak. Kegiatan ditutup oleh Kasi Bimas Islam Mutongin tepat pukul 17.00.

Dalam kegiatan terutama pembukaan semua pejabat eselon 4 hadir. Mulai dari Kepala Subbag Tata Usaha, hingga para kepala seksi. Bahkan di antara mereka bertugas membacakan vitae narasumber. Kekompakan dan dukungan seluruh pimpinan menjadi modalitas dalam menyukseskan PMB di Kemenag.