BELAJAR DENGAN MENGALAMI


“Satu pengalaman lebih bermakna dari seribu pengetahuan”. Salah satu faktor kurang siapnya lulusan pendidikan calon guru adalah lebih banyak teori dari pada praktik. Memang, pada strata S.1 diperlukan penguatan konsep atau ‘dasaran’. Tetapi, jika terlena dengan konsep, praktiknya kurang, menyebabkan minimnya belajar dengan mengalami.
Sabtu siang (23/7) di sela-sela UAS ada satu jam untuk penguatan mata kuliah Model dan Strategi Pembelajaran. Di sini saya manfaatkan untuk praktik. Ada beberapa jenis model pembelajaran yang dipraktikkan mahasiswa baik kelas E maupun F.
Misalnya untuk memgaktifkan peserta didik saya gunakan Learning Strat With Question, Snowball Throwing, Talkng Stick. Termasuk Make Match dan Sort Card. Sedangkan salah satu model Kooperatif yang digunakan adalah Jigsaw.
Dari beberapa contoh model yang dipraktikkan lebih mudah dipahami oleh mahasiswa. Ini sebagai bekal pada saat praktik lapangan pembelajaran di sekolah. Maka, targat utama mata kuliah ini tidak lain mahasiswa bisa menerapkan dalam pembelajaran sesuai karakteristik materi.
Inilah yang disebut dengan belajar dengan mengalami sesuai pepatah, “Aku dengar aku lupa, aku lihat aku ingat, aku kerjakan aku paham”. Paham yang berangkat dari pengalaman ini relevan dengan quotes bahwa satu pengalaman bisa mengalahkan berbagai pengetahuan.
Baca Juga ; MADRASAH UNGGUL TIDAK HARUS MAHAL

