KEMENAG SAMPANG GELAR PMB
Bertempat di Aula, Kankemenag Kab. Sampang pada Selasa (22/3/22) menggelar Penguatan Moderasi Beragama (PMB) bagi Penyuluh Agama Islam. Dengan pola 8 jam, mereka mendapat materi PMB yang meliputi Udar Asumsi, Udar Asumsi, Sketsa Kehidupan Keberagamaan, Analisis Iceberg dan U Proces, dan Sikap Diri ASN Kemenag.

Selaku Instruktur Nasional (IN) Penguatan Moderasi Beragama (PMB), saya diundang untuk menyampaikan materi. Para peserta sebagian besar merasa asing dengan materi ini. Meski demikian, dari sesi dialog dan tanya jawab yang dimoderatori Syaifuddin Kasi Bimas Islam Kakemenag Kab. Sampang, saya merasakan aura optimisme para peserta bahwa program PMB ini memang harus berhasil.
Terbukti ketika saya ilustrasikan dengan dua gambar berbeda, satu tentang komunitas hunian penganut agama tertentu mereka bisa memprediksi 5-10 tahun akan terjadi eksklusifisme beragama. Sedangkan gambar kedua tentang rumah ibadah yang berdampingan walau beda agama, jika dilestarikan maka akan terjadi harmoni di tengah perbedaan. Inilah yang harus terus dirawat.

Saya juga berharap kepada para penyuluh agama dan atau ASN Kemenag mampu menjadi pelopor dan penggerak PMB. Loyalitas sebagai ASN benar-benar diuji dengan komitmen kebangsaan, anti radikalisme, toleransi dan menghargai tradisi serta 5 kata kunci lainnya.
Narasumber lain ada Kyai Ma’ruf Khozin dari Aswaja NU Center Jawa Timur yang berbicara Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Tinjauan Teologi Islam. Sementara itu, Kepala Kemenag Moh.Ersat mengungkapkan bahwa kegiatan PMB ini kali pertama digelar Kankemenag Kabupaten di Jawa Timur. Dia berargumen, kondisi sekarang di mana-mana penting digelarnya PMB, dan tidak bisa ditunda-tunda, termasuk di Sampang ini. “Maka kita harus mengawali kegiatan ini”, pungkasnya.