TETAP OBAH TATKALA WABAH
Ferika Artanto

TETAP OBAH TATKALA WABAH
Oleh: Ferika Artanto[1]
Siapa yang menyangka Perpustakaan Desa Buluagung “Lentera Desa” yang awalnya digagas oleh beberapa pemuda saat itu (salah satunya Bapak Bambang Dwi Putranto) dapat bertahan dan eksis hingga saat ini. Berawal dari obrolan sederhana hingga mencapai puncaknya pada tahun 2020 Perpusdes ini menjadi Juara pada Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Propinsi Jawa Timur. Pengenalan perpustakaan desa di kalangan pemuda dirasakan cukup perlu, sehingga dibuatlah kegiatan yang menyasar para pemuda pada tahun 2017, diadakan kegiatan pelatihan sablon yang menghadirkan narasumber dan telah malang melintang di dunia sablon kabupaten Trenggalek. Kemudian, untuk menambah keahlian pemuda desa dalam bidang organisasi maka diadakan motivasi serta pelatihan yang di dalamnya disertakan outbond dengan tujuan meningkatkan kerjasama pemuda untuk menopang tumbuh kembang organisasi khususnya karang taruna. Belum berhenti sampai di sini, sebagai tindak lanjut pelatihan sablon untuk pemuda akhirnya membeli mesin press dan cutting untuk pembuatan sablon polyflex serta diadakan pelatihan desain dengan pengenalan dan pemanfaatan aplikasi corel draw kepada pemuda yang tertarik mejalankan usaha sablon serta bagi masyarakat umum, hingga terbentuk BUMDES yang bergerak di bidang sablon dengan brand “incognito”.
Hingga akhirnya pada 2020 pandemi covid-19 mewabah di negeri kita tercinta, hal yang tentu tidak ingin terjadi di benak siapapun. Dengan adanya covid-19 maka Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020) menjelaskan tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari rumah melalui pembelajaran daring
, dengan dasar kondisi tersebut akhirnya penulis beserta pengelola perpustakaan desa serta sanggar seni dan belajar lentera berupaya untuk tetap membuat Perpustakaan Lentera Desa ini menjadi lentera di tengah masyarakat, dengan segala fasilitas yang dimiliki kami hadir dengan gebrakan pendampingan untuk anak usia sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Sesuai dengan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial disebutkan bahwa “Perpustakaan adalah jantung masyarakat”, yang artinya perpustakaan sekarang bukan hanya menjadi sebuah tempat koleksi buku. Perpustakaan sekarang hadir di tengah masyarakat untuk menjadi salah satu garda penopang pemberdayaan masyarakat, sehingga ketika pandemic berlangsung maka perpustakaan tetap hadir untuk memberikan manfaat nyata kepada masyarakat, di mana keseluruhan kegiatan yang sudah terlaksana sebelumnya serta program kegiatan harus dihentikan karena covid-19.


Gambar 1 Gambar 2
Sosialisasi layanan di masa pandemi Pendampingan belajar untuk siswa SD-SMP
Cerita dampak pandemi masih berlanjut, beruntung bagi seorang Andik yang masih memiliki opsi di tengah pandemi. Andik Widiyanto adalah nama lengkapnya. Kondisi pandemilah yang membuat dia berganti opsi yang dulunya pemilik rental PS beralih ke usaha sablon kaos milik BUMDesa Trias Sejahtera. Usaha sablon ini merupakan salah satu dampak positif adanya pelatihan sablon oleh perpusdes, padahal dulu Andik tidak begitu berminat menjadi pelaku usaha di bidang kaos dan sablon. Ketika unit usaha “incognito” telah terbentuk, maka yang perlu didiskusikan berikutnya adalah cara memasarkan kaos dan sablon “incognito”. Salah seorang pengurus perpusdes melihat sebuah peluang cara pemasaran yang efektif, yaitu menggunakan sistem reseller dengan membentuk tim iklan dari beberapa anggota pelatihan sablon kaos dan iklannya di story whatsapp. Bulan-bulan awal menggunakan cara pemasaran tersebut, dengan berjalannya waktu pesanan yang dulu masih sekitar 3 – 5 kaos perminggunya menjadi kurang lebih 100 kaos perbulannya, serta reseller yang dulunya masih dibawah 10 orang sekarang mencapai sekitar 50 orang.


Gambar 3 dan 4
Proses sablon polyflex menggunakan mesin cutting stiker dan hasil jadi kaos produksi “incognito” bekerjasama dengan pukisku
Kondisi tersebut tidak lepas dari peran serta pengurus Perpusdes Lentera Desa dalam membimbing dan membina tim produksi dan tim iklan incognito. Diantaranya adalah sebagai berikut, mendatangkan narasumber yang terkait dengan pemasaran di media sosial dengan tujuan menjaga konsistensi reseller dalam melakukan kegiatan iklan di media sosial, dan melakukan pendampingan agar produk kaos dan sablon tetap terjaga kualitasnya. Berusaha memberikan yang terbaik meski kondisi belum membaik dan salam ojolali kaosan.
- Penulis merupakan guru MAN 4 Jombang sekaligus pengurus Perpustakaan Desa Buluagung “Lentera Desa”. ↑
1 Respon
[…] Baca Juga : TETAP OBAH TATKALA WABAH […]