Musik sebagai Alternatif Pendidikan Karakter

Spread the love
Ma’arif, M.Pd.I

Ma’arif*

Pendidikan sebuah keniscayaan bagi setiap anak manusia untuk menyempurnakan kehidupannya, baik pendidikan formal maupun non formal. Dalam proses pembentukan perkembangan karakter manusia memerlukan proses yang tidak mudah, banyak hal yang harus dilakukan dan saling menunjang, pribadi itu sendiri, lingkungan keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, teman ngbrol, teman main, bahkan campur tangan Tuhan.

Madarsah Aliyah Negeri Denanyar pada waktu itu, dengan branding pesantren Mamba’ul Ma’arif disamping melaksanakan pendidikan formalnya juga menerapkan pendidikan ala pesantren dengan mengusung muatan pesantren, hal ini dibuktikan dengan memasukan mata pelajaran membaca kitab kuning yang bernama Fathul Qorib, kitab terapan yang populer dikalangan pesantren. Hal ini menunjukan usaha yang dilakukan Madrasah Aliyan Negeri Denanyar dalam rangka membantu mengantarkan dalam proses pembentukan tujuan pendidikan. Banyak hal lain yang dilakukan oleh Madrasah selain memasukan muatan pesantren dalam menghantarkan anak manusia dalam hal ini para siswa untuk menjadi manusia yang berkarakter tangguh, tentunya yang sesuai dengan nilai atau norma agama, masyarakat dan bangsa.

Madrasah Aliyah Negeri Denanyar dalam mengantarkan anak didiknya untuk menjadi pribadi yang kuat dan tangguh baik jiwa maupun raganya tidak serta merta berhasil dengan mudah seperti membalikan telapak tangan. Kendala yang dihadapi pasti ada, pribadi anak didik itu sendiri, sarana prasarana bahkan mungkin dari tenaga pendidik ataupun tenaga kependidikan. Tantangan ini tidak lantas menjadikan Madrasah berkecil hati untuk melaksanakan tugasnya dalam menghantarkan anaknya untuk menjadi orang yang tangguh dan sukses. Berbagai cara akan terus diupayakan untuk menangani dan menyelesaikan kendala atau tantangan ini, mencari dan menelusuri penyebab kendala terus dilakukan untuk dibuatkan sebuah solusi dalam rangka mencapai keberhasilan.

Baca Juga : Sepuluh Menit Baca al Qur’an sebagai Motivasi Peningkatan Aspek Spiritual

Diantara solusi yang diberikan oleh Madrasah untuk menyelesaikan diantara kendala yang ada setelah ditemukan permaslahanya, Madrasah memberikan sebuah sarana untuk memfasilitasi anak didik yang sedang bermasalah yang sesuai dengan bakat dan minat mereka, seperangkat alat musik yang menjadi kegemaran para anak muda tidak terkecuali anak didik Madrasah Aliyah Negeri Denanyar. Kepala Madrasah pada saat itu yang juga berkeinginan mempunyai grup musik, memerintahkan kepada salah satu pengajar mata pelajaran seni budaya untuk melaksanakan keinginanya, didatangkan seorang pelatih untuk membuat sebuah grup musik gambus yang tentunya bernuansa Islami.

Kesenangan anak didik akan musik membuat grup musik lebih mudah terbentuk. Seiring dengan berjalannya waktu grup musik yang terbentuk dari anggota anak didik yang sedang mengalami masalah berjalan dengan baik, meskipun ada sedikit omongan yang negatif dengan program ini. Aanak didik yang semula enggan untuk mengikuti proses pendidikan sedikit demi sedikit mulai berubah mau mengikuti pebelajaran di kelas, yang semula malas untuk melaksanakan ritual ibadah sedikit demi sedikit mulai rajin, semula yang dengan gurunya acuh dan cuek, sedikit demi sedikit mulau ramah dan santun, dan banyak perubahan yang terjadi pada diri anak didik ini, tentunya perubahan yang positif.

Musik yang sementara ini dianggap sebagai media yang tabu di lingkungan pesantren, justru bisa dijadikan sarana untuk membantu anak didik dalam melaksanakan proses pendidikanya , tentunya dengan penanganan dan pengawasan yang baik. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya grup Gambus Alfa Shollu MAN Denanyar, yang sampai saat ini eksis dan terus berkarya hingga bisa tampil diberbagai even baik di ligkungan Madrasah , Pesantren dan di luar daerah.

Guru MAN 4 Jombang

Ma’arif, M.Pd.I

Mungkin Anda juga menyukai

1 Respon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *