Ecopreneurship Madrasah Berbasis Pesantren

Spread the love
068a106c-7ef3-4cb0-a154-3157bf465614.jpg

*Oleh Djum’atin MAN 4 Denanyar Jombang

Masalah sampah adalah masalah klasik. Pada dasarnya manusia selalu menghasikan sampah di segala aktivitasnya. Tinggal kesadaran bagaimana mereka mau bertanggung jawab atas sampah yang ia hasilkan. Ada slogan yang berbunyi sampahku tanggung jawabku, sampahmu tanggung jawabmu. Kita selaku orang muslim juga sudah lama mengenal slogan Annadzofatu minal iman.Dan sudah seharusnya slogan tersebut seharusnya melekat erat pada jiwa santri, siswa, guru, pegawai yang berada di lingkungan madrasah.

Kita dihadapkan pada sampah plastik yang sangat cepat menumpuk juga karakteristik sampah plastik yang butuh waktu lama untuk bisa hancur terurai, sehingga bila tidak segera dicari solusinya akan mendatangkan masalah di kemudian hari. Dalam berita CNN, Indonesia, 23 Februari 2016, Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 ton setelah Cina yang mencapai 262,9 ton.Sebuah julukan yang menjadikan tantangan tentunya bagi Bangsa Indonesia.

MAN 4 Jombang tak ubahnya seperti negara kecil yang berada di lingkungan pesantren , dengan jumlah siswa sekitar 1800 bila melakukan aktivitas keseharian juga menghasilkan sampah dengan jumlah yang tidak sedikit. Meskipun diterapkannya larangan kue dengan kemasan plastik di kantin sekolah dan pedagang sekitar sekolah, namun plastik sangat sulit dihindari. Yang bisa mereka lakukan hanya tahap mengurangi saja. Lahirnya program adiwiyata pada tahun 2014 membawa angin segar dalam pengelolahan sampah plastik, sampah organik di madrasah. Mulailah siswa dikenalkan dengan Bank Sampah Berseri MAN 4 Jombang. Kegiatannya antara lain pilah sampah dan menabung sampah plastik(botol) dan kertas, komposting sederhana.Guru turut terlibat dalam kegiatan tersebut sebagai bentuk teladan bagi siswanya. Seiring pengembangan adiwiyata tingkat profinsi dan nasional, kegiatan dalam meningkatkan kualitas lingkungan di madrasah semakin kompleks. Berkolaborasi dengan ekstrakurikuler kewirausahaan dan Tata Boga, kegiatan menabung menjadi bangkit kembali, setelah dua tahun matisuri dengan adanya covid 19. Pengolahan bahan-bahan tanaman yang ada di sekitar madrasah diolah menjadi produk makanan unggulan yang dipamerkan dalam event pameran madrasah ketrampilan di berbagai daerah . Kebun turi bunganya dikreasi menjadi turi krispy, dodol keres juga sempat mencuri perhatian di event Jombang Eco kreatif di kebun ratu Jombang. Abon hati pisang produk unggulan di pameran madrasah ketrampilan di Bojonegoro. Masih ada produk jenang jamur, agar-agar jamur, Cake daun kelor, dan wedang gedek.

Baca Juga : “BACK TO NATURE”

Bank Sampah MAN 4 Jombang tidak hanya fokus pada kegiatan menabung saja, kita kembangkan melalui diklat ecobrick , sehingga botol-botol plastik bisa tereduksi menjadi benda yang manfaat dan bernilai ekonomi. Tentunya kegiatan 3R ( Redus, reuse, recycle) tak terlupakan. Terobosan baru yang kami lakukan dengan shodaqoh botol yang ditempatkan pada tempat-tempat strategis di madrasah, dimana muara kegiatan tersebut ke DOTAP ( Donatur Tetap). Dana tersebut akan kembali kepada siswa-siswa yang membutuhkan. Kegiatan kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup( DLH) masih terus berjalan. Pelatihan pembuatan Eco Enzym, pengambilan sampah oleh Bank Sampah Induk Jombang yang sebelumnya didahului adanya MOU.Pelatihan ekonomi sirkuler, pelatihan Maggot BSF, program kali bersih.

Tidak henti-hentinya menggali kegiatan demi perbaikan kualitas lingkungan madrasah., menanamkan jiwa ecopreneurship pada siswa, bekal mereka kelah saat bermasyarakat. Guru yang mentransfer ilmu pada siswa itu biasa, tetapi menanamkan jiwa ecopreneurship pada siswa itu harapan kita semua. Karena selain mendidik dan mengajar guru harus membekali ketrampilan.

972542e5-ac76-4578-83b3-c7fa49334a1c.jpg

018694bd-d53c-4d92-8695-7f4ee6ebe47b.jpg

fe136fe3-4efc-4a60-a867-23a3fb0f54bf.jpg

57095b24-af9f-43b4-8b91-e2f3c63b6704.jpg

079818a8-5a1a-45a2-80b2-6add14fed10d.jpg

6a30f2f8-db96-4094-a08c-00d33c20b4ce.jpg

Mungkin Anda juga menyukai

4 Respon

  1. Avatar Moh. Nasrudin berkata:

    Tulisan yang menginspirasi. Sampah merupakan masalah kita semua. Banyak orang tidak sadar membuang sampah sembarangan termasuk dosa, karena menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu kesehatan lingkungan.

    • Avatar Djumatin berkata:

      Betul ustadz Nasruddin, kesadaran tanggung jawab atas sampah dari aktivitas keseharian kita, masih sangat rendah. Siswa butuh teladan dr guru-gurunya. Semangat selalu?

  2. Reading your article helped me a lot and I agree with you. But I still have some doubts, can you clarify for me? I’ll keep an eye out for your answers.

  1. 12/15/2022

    […] Ecopreneurship Madrasah Berbasis Pesantren […]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *