Pusdiklat Tenaga Administrasi Gelar Pelatihan Penggerak PMB

Pasuruan, YoKersane.
Bertempat di Royal Senyiur Hotel Prigen Pasuruan, Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama Menggelar Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama (PMB). Kegiatan berlangsung sejak Ahad-Kamis (20-24/11). Pelatihan ini diikuti sebanyak 30 orang peserta dari Kankenenag Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan dan Kota Mojokerto.

Didampingi Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Dr. Syafi’i, pelatihan dibuka oleh Anggota DPR RI Moekhlas Sidik. Dalam sambutannya, purnawirawan Angkatan Laut itu mengingatkan pentingnya miderasi beragama. Sementara itu, Dr. Syafi’i menegaskan, bahwa agama sejatinya sudah moderat Yang belum moderat itu beragamanya. Karena itu pelatihan ini menurutnya bertujuan mengubah pola pikir, mindset atau paradigma beragama. Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Kankemenag Kab. Pasuruan H. Syaikhul Hadi

Baca Juga : MODERASI BERAGAMA DALAM BINGKAI ASWAJA AN-NAHDLIYAH

Dalam kegiatan ini sebagai narasumber di antaranya Dr. (HC) KH. Luqman Hakim Syaifuddin, Wawan Junaidi Kapus Kerukunan Umat Beragama (KUB) dan Bahrun dari Kabaharkam Polda Jatim. Sedangkan dari unsur Instruktur Nasional PMB Dr. Sholehuddin yang juga Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya didampingi fasilitator PMB Sri Mulyati dan Ainun Fitriyati dari Pusdiklat Tenaga Administrasi.

Selama pelatihan, para peserta menerima materi Udar Asumsi, Sketsa Kehidupan Keberagamaan, Analisis Iceberg Konsep Moderasi Beragama, Nilai Universal MB, Landasan Teologis MB dalam Perspektif Islam, 9 Kata Kunci MB, Wawasan Kebangsaan dan Sikap Diri ASN Kemenag, Ekosistem PMB, Rethinking (Aalisis U Proces), dan Gerakan Kepemimpinan dan Kepeloporan.

Kegiatan ditutup oleh Kabid Pendma H. Santoso mewakili Kakanwil Kemenag Prof Jatim. Di sesi akhir, tidak ketinggalan refleksi khas PMB. Sementara testimoni dadi peserta dilakukan oleh H. Mukhlisin, peserta yang juga Kepala Kakemenag Kota Paauruan. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk mengubah mindset para ASN dalam beragama. “Karena itu setelah kegiatan ini saya akan tindak lanjuti seauai kapaaitas dan kewenangan saya sebagai Kepala Kantor Kemenag Kota Pasuruan”, ujarnya.

H. Santoso dalam pembinaanya, mengungkapkan, setelah mendengar dan melihat betapa pentingnya moderasi beragama, dia berjanji menindaklanjuti dalam kapasitasnya sebagai Kabid Pendidikan Madrasah. Dia mengungkapkan, di kalangan guru madrasah juga masih ada yang terindikasi intoleran. “Karena itu saya juga akan tindaklanjuti gerakan moderasi beragama ini pada lingkungan madrasah”, pungkasnya.