OFF LINE DAN ON LINE: SEBUAH MODA PEMBELAJARAN

Catatan Kuliah Off line Metodologi Penelitian Pendidikan

Sholehuddin*

Kecanggihan teknologi memudahkan berbagai urusan. Mulai urusan dapur hingga sumur bisa dipesan melalui online. Itulah yang terjadi saat ini. Masifnya aktifitas berbasis online terutama sejak pandemi, termasuk pendidikan. Hingga kini meski pandemi mulai reda, pelatihan dan perkuliahan sebagian masih memanfaatkan teknologi. Itu artinya, pemanfaatan teknologi bukan semata karena pandemi tetapi sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup saat ini.

Di INAIFAS misalnya, masih menggabungkan dua moda ini. Saya memulai kuliah offline pascasarjana INAIFAS Sabtu (29/10). Sebelumnya saya masih lakukan secara online di dua kelas, A dan B. Kemarin untuk kelas A saya bisa memulai secara offline. Kelas B masih secara online.

Kuliah diikuti 10 mahasiswa offline dan 13 secara online. Mata kuliah di semester ganjil ini Metodologi Penelitian. Pada mata kuliah ini mengupas mulai Konsep penelitian, Membuat judul, masalah dan tujuan, Review Literatur, hingga core-nya, metodologi penelitian.

Baca Juga : MI HASYIM ASY’ARI YOSOWILANGUN KIDUL

Penyelesaian Tesis dan Kendalanya

Mata kuliah ini ‘menentukan nasib’ mahasiswa. Sebab, tugas akhir adalah penelitian. Jika makul ini tidak kuat, dikhawatirkan memengaruhi penyelesaian tesis.

Maka, target makul ini mahasiswa diharapkan bisa membuat proposal tesis dan menindaklanjuti dengan penyusunan tesis. Tahap ini memang banyak ditemukan mahasiswa ‘mandek’. Semua makul sudah diselesaikan tetapi tinggal tesis saja tidak selesai. Ini banyak ditemukan di berbagai perguruan tinggi, negeri maupun swasta.

Banyak faktor yang menjadi kendala, yang paling banyak adalah motivasi. Maka ada trik yang bisa dilakukan. “Sering-sering datang ke kampus dan hadiri teman yang sedang munaqasah, saat itu muncul keinginan menyelesaikan tugas akhir”.

*Dr. H. Sholehuddin, M.Pd.I adalah Dosen Pascasarjana INAIFAS Kencong Jember.