TA MENAG: ASN KEMENAG HARUS IKUTI TREND PERUBAHAN
Sebagai rangkaian proses Training of Trainer (TOT) Penguatan Moderasi Beragama (PMB) Angk. VIII dan IX, Pusdiklat Tenaga Teknis Kemenag hadirkan narasumber dari Pokja MB Hasanuddin Ali. Saya sendiri didapuk menjadi moderator.
Gus Hasan pangggilan akrab pria kelahiran Gresik ini dalam paparan materi Sketsa Keberagamaan Indonesia pada Selasa (5/4) mengungkap populasi penduduk Indonesia. Dikutib dari BPS, penduduk Indonesia menurutnya berjumlah 201-an juta. 130,6 juta terkosentrasi di Jawa.

Litbang GP Ansor ini juga ungkap hasil survey tahun 2020 tentang trend penduduk Indonesia. 56.7 % menurutnya kelas Urban, yakni yang tinggal di perkotaan. 62, 8 % Middle Class, yakni mereka yang pengeluaran kisaran 10 dolar/ hari. 34.0% kelompok millenial, yaitu berusia antara 17-37 tahun.
Yang tidak kalah menarik, ada 30.59 juta generasi baru muslim yang harus dihadapi. Mereka ini terdiri dari kaum milenial, muslim, urban, dan kelas menengah. Mereka ini juga memiliki karakter melek technologi, modern, religius dan memiliki daya beli tinggi. Uniknya, mereka juga seneng sadaqah, tutur alumni Assa’adah Bungah Gresik itu.

Di sisi lain bangsa Indonesia dihadapkan tiga tantangan. Pertama berkembangnya cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang berlebihan (ekstrim) yang mengesampingkan martabat kemanusiaan. Mereka menurutnya banyak menyasar anak-anak eksak. Hal ini harus dihadapi dengan memperkuat esensi agama dalam kehidupan.
Kedua, berkembangnya klaim kebenaran subyektif. Klaim semacam inilah bisa memperkeruh keadaan. Ini harus dilakukan melalui keragaman tafsir dengan mencerdaskan kehidupan keberagamaan.
Ketiga berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan terhadap NKRI. Mereka menganggap lebih utama bela agama ketimbang negara Hal inilah perlunya merawat keindonesiaan.
Jika melihat polanya, mereka memanfaatkan teknologi untuk memprovokasi umat melalui dunia maya. Karena itu aparatur Kemenag harus menguasai dunia maya. Penyuluhan agama tidak cukup hanya dalam bentuk ngaji dengan 5 atau 6 jamaah. “Penyuluh agama misalnya, tidak bisa lagi hanya datang ke KUA membuat laporan mingguan atau bulanan secara manual”, tuturnya.
“Internet ini ibarat rumah besar. Siapa yang menempati itulah yang memainkan perannya. Jika ruang-ruang kosong ini tidak ditempati kita, maka merekalah yang menempatinya dengan berita berita hoaks dan profokasi”, ujarnya.
I may need your help. I’ve been doing research on gate io recently, and I’ve tried a lot of different things. Later, I read your article, and I think your way of writing has given me some innovative ideas, thank you very much.
I may need your help. I’ve been doing research on gate io recently, and I’ve tried a lot of different things. Later, I read your article, and I think your way of writing has given me some innovative ideas, thank you very much.
I may need your help. I’ve been doing research on gate io recently, and I’ve tried a lot of different things. Later, I read your article, and I think your way of writing has given me some innovative ideas, thank you very much.