WISUDA TAHFIDZ IRINGI HAFLAH AKHIR SANAH

Wisuda Tahfidz KB, TK dan MI Al Fatah Sidomukti Brondong Lamongan

Selasa malam, 14/6 menjadi malam bersejarah bagi para peserta didik Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Fatah Sidomukti Brondong Lamongan yang di wisuda. Pasalnya, disaksikan para orang tua dan tamu undangan yamg hadir mereka mereka mengikuti prosesi wisuda layaknya di kampus. Satu persatu dengan langkah tenang mereka menunggu giliran prosesi.

Baca juga : RA ICP NURUL ULUM, TK NU UNGGULAN DI BOJONEGORO

Menurut Didik Hidayatullah, Kepala MI Al Fatah menyampaikan, tahun ini ada 16 peserta didik kelas 6 yang diwisuda. Sedangkan yang mengikuti wisuda tahfidz sejumlah 13 anak untuk kategori Juz 30. Sedangkan 10 anak untuk kategori Juz 29 dan 30. Yang menarik, dari wisudawan tahfidz ada peserta termuda seusia TK B, namanya Mahira Adelia An Naila. Dia sudah hafal dua juz. Sebuah capaian yang luar biasa.

Didik menambahkan, saat ini jumlah peserta didik MI Al Fatah berjumlah 60 anak. Menurutnya di desa Sidomukti ini ada lima MI dan dua SD. Tentu dengan banyaknya lembaga pendidikan tingkat dasar berpengaruh pada jumlah peserta didik. Namun dia tidak patah semangat. Upaya terus dilakukan untuk menggaet peserta didik. Di antara upaya yang dilakukan adalah bersinergi dengan TK Muslimat sebagaimana acara haflah yang selalu bersama sama.

Drumband dan Tahfidz

Baca juga : KETULUSAN MENGALAHKAN YANG DIDAPATKAN

Selain itu, menawarkan berbagai program seperti drum band dan tahfidz adalah termasuk bagian dari upaya promosi lembaga. Dan, dengan dua program non akademik ini lambat laun mendapat kepercayaan dari para orang tua.

Sinergitas dalam menghadapi tantangan

Dalam kesempatan itu, saya sampaikan pentingnya sinergitas orang tua, guru dan madrasah. Hal ini penting dalam rangka menyiapkan generasi yang mampu menghadapi tantangan. Ada tiga tantangan yang harus dihadapi, yakni tantangan akademik, industri dan budaya. Akademik harus dihadapi dengan literasi dan ilmu. Industri dihadapi dengan keterampilan. Sedangkan budaya harus dihadapi dengan akhlaq islami. Maka, modalitas untuk menghadapi ketiga tantangan itu adalah dengan penguatan nilai-nilai agama.

Penyiapan generasi dalam menghadapi tantangan tersebut terjawab pada pendidikan madrasah. Sebab, madrasah adalah sekolah umum bercirikhas Islam. Artinya, harapan orang tua terhadap pendidikan putra putrinya, ada pada madrasah, sehingga tidak heran jika menjadi insinyur misalnya, insinyur yang santri, dokter santri dan tentara santri yang tidak melupakan jati dirinya.

Yang terakhir jika ingin anak-anak sukses, ada dua pesan. Misalnya, ceritakan kesuksesan orang-orang sukses. Sebab, menceritakan sejarah orang sukses sama dengan do’a. Selain itu tidak lupa berdoa dan riyadlah untuk anak-anaknya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kesejahteraan masyarakat Hanafi Nor, S.Pd.I. Pak mudin ini mewakili Kepala Desa yang berhalangan. Beliau juga memotivasi para orang tua pentingnya pendidikan bagi generasi masa depan.