Tanam Pohon Bersama Siswa Lintas Agama, Bukti Nyata Toleransi itu Ada

Spread the love

Jombang, YoKersane

Rabu (16/11/2022) di lapangan Klenteng Hong San Kiong Gudo, Jombang, Jawa Timur, Gusdurian Jombang melakukan kegiatan menanam pohon yang diikuti 125 siswa terdiri dari MTs- MA Al Hikam, SD-SMP Kristen Petra, MI Sabilunnajah Gudo, MTs
H. Agus Salim Gudo, TK Hong San Kiong Gudo dan Joglo Sinau untuk turut serta dalam aksi tanam pohon memperingati Hari Toleransi dan Haul Gus Dur 2022.

Selain pelajar, aksi tanam pohon di lapangan Klenteng Gudo Jombang ini juga diikuti oleh 20 tokoh lintas agama dan dari Komunitas Sanggar Hijau Indonesia.

Dalam aksi tanam pohon ini, Dinas Perhutani dan Dinas Lingkungan hidup (DLH) memberikan support berupa 250 bibit pohon buah yang siap tanam antara lain; alpukat, durian, pepaya, kluweh, jambu dan sirsak.

Kepala Madrasah Al-Hikam ibu Maftuhah Mustiqowati, atau yang akrab disapa Bu Nyai Ika, sebagai sang insiator dalam kegiatan mulia ini mengatakan, aksi tanam pohon bertujuan untuk merawat kebhinekaan melalui pelestarian lingkungan. “Indonesia adalah rumah besar kita. Bumi ini milik bersama yang harus kita jaga untuk mewujudkan Indonesia lestari, khususnya Jombang”tandasnya.

Baca Juga : “Widyaiswara Ibarat Dokter”

Selain itu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jombang, Toni Harsono misi aksi lintas agama untuk mengajak spirit kebersamaan dan toleransi.

“Wujud memperingati Hari Toleransi dan Haul Gus Dur, kita bangun kebersamaan, pluralisme, dan toleransi. Harapannya, akan muncul Gus Dur – Gus Dur yang lain. Jadi untuk mempererat serta mempersatukan bangsa ini, butuh sosok seperti Gus Dur itu,” ujar Toni Harsono.

Andika Putra, salah satu peserta yang mengikuti kegiatan ini dengan antusias menyampaikan kesannya tentang rasa toleransi setelah mengikuti aksi ini. “Dengan adanya kegiatan ini saya jadi bisa berbaur dengan sesama siswa walaupun berbeda agama, saya juga bisa belajar bagaimana cara bertoleransi sehingga bisa menumbuhkan rasa menghargai dalam perbedaan agama suku dan ras, dan pada akhirnya Indonesia selalu bersatu walaupun memiliki banyak perbedaan”, ujarnya.

Setelah menanam para pelajar diajak mengelilingi kompleks Klenteng Gudo oleh pengurus klenteng. Mereka tampak antusias karena diantaranya ada yang belum pernah ke Klenteng, apalagi pelajar dari madrasah maupun sekolah Kristen.

Dengan diadakannya kunjungan ini, mendorong upaya peningkatan toleransi di kalangan pelajar. Mengerti arti menghargai, mengasihi, serta menjaga kerukunan antar umat beragama. Karena di usia sekolah waktu yang tepat untuk menanamkan jiwa toleransi dan rukun bersama seluruh warga negara.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan