CERITA PANDEMI DI MASJID IMIGRASI : DARI PENSIUN HINGGA ADA YANG WAFAT

Spread the love

Jumat ini (3/6) waktunya jumatan di Masjid Imigrasi Kelas 1 Khusus Surabaya di Juanda. Setelah beberapa waktu tidak bisa bertugas di sini, termasuk karena pandemi saya dapat dua berita hari ini.

pandemi dikantor Imigrasi surabaya

Pertama, H. Suherli, Takmir yang selama ini jagongi saya sudah masuk purna tugas. Kedua, salah satu marbot yang biasa bantu Mas Rouf, wafat pada masa pandemi pertama.

Memang di balik pandemi banyak cerita. Mulai yang menyenangkan sampai menyedihkan. Menyenangkan ada yang dapat hikmah. Yang menyedihkan, mulai usaha gulung tikar, hingga wafatnya teman, guru, kyai, hingga profesi lain, meski tidak semua karena covid.

Baca Juga : Guru Besar Ilmu Ekolistik Romo Guru Lutfi Muhammad Zainuddin Ali Basyah.

Maka, kita yang masih diberi kesempatan hidup dan diberi aktifitas oleh Allah wajib bersyukur. Caranya dengan menunjukkan prestasi amal salih.

Maka, dalam pesan khutbah saya mengutip sabda nabi. “Tidak akan tersandung kaki seseorang yang bisa mempertanggung jawabkan empat hal di akhirat. Pertama, umur saat sehatnya, fisik atau jasad hingga masa tua, ilmu sejauh mana diamalkan, dan harta dari mana didapatkan serta ke mana disalurkan”.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan