DARI SKETSA, ICEBERG, NILAI UNIVERSAL MB, HINGGA KAPASITAS TOGA

Spread the love

Catatan Hari Kedua Orientasi Pelopor PMB bagi Togamas se-NTB

Hari kedua, 29/3 Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama bagi Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Wanita Lintas Agama se- Nusa Tenggara Barat berlangsung lancar. Diskusi makin hangat tapi tetap terkendali.
Pada hari kedua ini bersama peserta saya dan Bu. Aini ditemani Pak Efa Ainul Falah dari Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan keragamaan.

Para peserta diajak Bu Aini mendalami Sketsa Kehidupan Keberagamaan di Indonesia. Materi ini mengupas kondisi dan peta kehidupan umat beragama. Mulai dari populasi Indonesia, perubahan struktur demografi, fenomena kehidupan beragama kaum milenial, hasil riset tentang potensi kekerasan atas nama agama, pentingnya Moderasi Beragama dengan dan mewaspadai dua arus paradigma keberagamaan antara substantif-inklusif dan ekslusif-legal formalistik. Dua aliran tekstualis dan kontekstualis inilah yang terus berkontestasi dalam kehidupan beragama.

Materi kedua peserta saya ajak menyelami permasalahan dengan menggunakan teori Iceberg (gunung es). Diawali dari Apa yang terjadi (Event) bisa berupa fakta, peristiwa dan data, pola dan trend berupa perilaku dan kebiasaan, System Struktur berupa kebijakan, tradisi dan budaya, dan Mental Model yang berupa. Dari sini diperlukan Sumber yang mapan berupa kitab suci atas dalil qath’iy atau lainnya yang sudah disepakati bersama.

Pada siang hari setelah istirahat siang dilanjutkan Konsep Moderasi Beragama (MB) oleh Pak Efa. Pak Efa menguraikan tantangan kehidupan beragama saat ini dan saya lanjutkan apa itu MB. MB adalah cara pandang, sikap dan perilaku beragama dalam kehidupan bersama dengan mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat manusia, membangun kemaslahatan umum berdasarkan prinsip keadilan, berimbang, dan mentaati konstitusi.

Untuk melengkapi materi ini dilanjutkan 9 kata kunci MB, yaitu taat konstitusi, kemanusiaan, hormati tradisi, berimbang, komirmen kebangsaan, kemaslahatan umum, anti kekerasan dan toleransi. Kesembikan kata kunci inilah yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari hari. Satu contoh, aksi penyelamatan lingkungan bisa dilakukan dalam upaya PMB. Ini menerjemahkan kata kunci kemaslahatan umum.

Sore hari, peserta mendapatkan materi Nilai-nilai Universal MB materi ini juga mengerucut pada Nilai MB dalam kajian teologi agama. Masing-masing perwakilan agama menunjukkan satu contoh nilai beserta dasar hukum (dalil) nya.

Masuk sesi malam menggabungkan dua materi, yaitu Wawasan Kebangsaan dan Kapasitas Tokoh agama dalam mendukung PMB. Hasilnya sangat variatif dan berkualitas. Semangat yang luar biasa terutama pada sesi diskusi, hingga tidak terasa waktu menunjukkan pukul 22.15 lebih.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan