Hadiri KMBAAA, Widyaiswara BDK Surabaya Paparkan Lumajang Kabupaten Moderasi Beragama

Spread the love

Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika Amerika Latin (KMBAAA) yang dibuka di Gedung Merdeka Bandung (20/12) menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Widyaiswara BDK Surabaya Sholehuddin. Pasalnya, paper Ketua PC ISNU Sidoarjo tersebut terpilih bersama 60 pemakalah dari 300 lebih pengirim. Dalam rangkaian event bergengsi yang digelar Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut, Instruktur Nasional Penguatan Moderasi Beragama (Inas PMB) ini memaparkan hasil penelitian base practice dengan judul Ekosistem Penguatan Moderasi Beragama di Kabupaten Lumajang.

Pada parallel session (21/12), Dosen Institut Agama Islam (IAI) Al Khoziny ini menyampaikan temuan menarik dari Kabupaten Lumajang sebagai Kabupaten Moderasi Beragama. “Tidak banyak, bahkan bisa dikatakan Lumajang satu-satunya kabupaten atau pemerintah daerah yang dengan tegas mendeklarasikan sebagai Kabupaten Moderasi Beragama”, ujarnya. Lumajang Kabupaten Moderasi Beragama tertuang dalam Keputusan Bupati nomor ……

Sekretaris BPP UNUSIDA ini menemukan beberapa indikator seperti dibentuknya Dewan Kehormatan MB. Dewan kehormatan ini bertugas menyelesaikan persoalan keagamaan seperti pendirian rumah ibadah yang sering dijumpai di bernagai daerah. Kemudia dibentuknya Desa Sadar Kerukunan dan Kampung Moderasi Beragama. Salah satu Desa Sadar Kerukunan adalah Desa Senduro. Desa ini menurutnya unik karena telah berdiri Pura Giri Mandala Semeru seluas satu hektar lebih di tengah penduduk mayoritas muslim.

Selain itu, di Kabupaten Lumajang sudah dibentuk Gerakan Siswa Moderat (GSM). GSM ini diisi dengan penanaman nilai MB di madrasah dan sekolah. Yang tidak kalah menarik dibangunnya masjid “ghairu jami'” atau mushalla berdampingan dengan gereja. Pembangunan dua rumah ibadah berdampingan ini selain sebagai simbol toleransi, sekaligus sebagai upaya bina damai antar umat beragama.

Menurut alumni Uinsa tersebut, apa yang dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Lumajang bersama Kantor Kemenag setempat memenuhi ekosistem PMB yang meliputi masyarakat, pendidikan, keagamaan, media massa, politik dan negara. Ekosistem ini terbentuk apabila para aktor memiliki mental model baru (rethinking), sehingga program dan kebijakan (redesaining) memunculkan kebiasaan baru dan memastikan PMB berjalan dengan baik. Pada akhirnya, kondisi masyarakat penuh kedamaian (reacting).

Dalam sesi tersebut, presentasi Sekretaris Komisi Fatwa MUI Sodoarjo tersebut mendapat respon dari audien. Salah seorang peserta menanyakan problem yang dihadapi Lumajang dalam membangun gerakan MB. Ia menjawab bahwa strategi harus tepat dan pendekatan kultural. Misalnya dialog secara informal untuk mencari titik temu.

Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki tersebut dihadiri perwakilan negara sahabat. Tampak pula hadir Ketua PBNU KH. Yahya Cholil Staquf sekaligus menyampaikan orasi tentang kemanusiaan dan keagamaan didampingi wakil ketua PBNU seperti Gus Ulil Absar dan Dr. Suaedi. Sementara itu, Prof. Suyitno Kepala Balitbang Diklat Kemenag selaku penyelenggara menyampaikan apresiasi kepada para delegasi dan partisipan. Mantan Direktur Diktis tersebut juga memberikan penghargaan kepada beberapa pihak yang mendukung program penguatan moderasi beragama.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan