Horas, Sapaan Khas Masyarakat Batak Meng-Udar Asumsi

Spread the love

Sholehuddin*
Masyarakat Batak di balik watak keras dan lantang, ternyata mempunyai karakter baik dan suka menolong. Ini sekelumit cerita tentang kebaikan orang Batak dan keunikannya. Turun dari pesawat di Bandara Silangit semula bingung naik apa ke Hotel Niagara Parapat Tapanuli Utara lokasi Orientasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Tokoh Agama dan Pegiat Kerukunan. Saya dapat informasi dari teman sebelumnya jika ada DAMRI.

Saya pun tanya tanya ke beberapa orang di loket biro perjalanan memang ada. “Berapa mbak ke Niagara Parappat”, tanya saya. “Lima puluh ribu pak”, jawab sales marketing. Tidak percaya, saya tanya ulang. Masih sama 50 ribu.
Saya kurang yakin, karena jarak tempuh bandara Silangit-Niagara butuh dua jam. Bandingkan dengan mobil carter 400-500 ribu. Ya sudah meski menunggu 15-20 menit berangkat. Saya bersama 4 orang penumpang DAMRI (tidak menunggu penuh) diberangkatkan ke lokasi tujuan masing-masing. Dekat kursi ada orang lokal pulang kampung dari Jawa karena menghadiri acara keluarga. Saya ngobrol dengannya. Dia tampak sangat ramah.

Di tengah perjalanan kami disuguhi pemandamgan indah danau Toba Samosir. Saya merekam de gan video. Karena bapak tersebut duduk di pinggir, dia pun mengalah pindah dan mempersilakan saya geser tempat duduk di pinggir jendela supaya mudah merekamnya. Dua jam berlalu, sampailah DAMRI ke hotel. Lho, kok bisa kendaraaan umum mengantar sampai tujuan. Itulah uniknya kendaraan umum di sana.

Ketika hari Ahad pagi, sembari nunggu peserta yang Nasrani pergi kebaktian (pembelajaran di-off-kan), saya menyeberang ke Samosir bersama peserta Pak Mukmin, Kasubbag TU Kemenag Kab. Samosir, asli Batak yang muslim. Kami pun dijemput angkot, sekalian bareng dengan teman teman Kristen ke gereja terdekat. Pak Sopir pun mau mengantarkan ke lokasi tujuan meski beda jurusan. Kami bertiga ternyata dibayari ibu-ibu yang turun duluan di gereja.

Sekelumit cerita ini mengantarkan pada pentingnya menilai orang atau kelompok tertentu berdasarkan fakta, bukan asumsi. Dalam konsep Udar Asumsi kita mengenal Peta Bukanlah Wilayah (The map is not the Theritory). Peta adalah gambaran asumsi pikiran manusia yang rentan dengan subyektifitas pribadi. Sedangkan wilayah adalah fakta, kenyataan dan pengalaman. Cerita seseorang tentang suatu tempat yang belum dikunjungi akan berbeda dengan yang sudah dikunjungi. Cerita kondisi yang lama dengan yang baru juga berbeda. Begitulah kehidupan manusia.

Dalam teori tangga kesimpulan (Ladder of Inferensi) dijabarkan, bahwa sebuah tindakan (action) didasarkan pada pengalaman setelah didukung data (seleksi data), pemaknaan (meaning), asumsi (assumtion), kesimpulan (Conclution) dan keyakinan (belief). Agar didapatkan keputusan yang benar, harus dilakukan reflective learning dan refleksive loop.

Bagi masyarakat Batak, ikatan suku dan keluarga lebih utama, tidak peduli agamanya apa. Hal ini dijelaskan oleh peserta Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama di Parappat. Menurutnya, ikatan kekeluargaan masyarakat Batak sangat kuat. Misalnya jika ada anggota keluarga punya hajat atau ada yang meninggal, anggota keluarga yang lain dan jauh dipastikan datang meski berbeda agama.

Sikap keterbukaan dan ikatan sosial Masyarakat Batak sejalan dengan filosofi dari sapaan mereka yang bernama Horas.
Horas adalah sebutan bagi masyarakat Batak. Horas” menjadi salah satu ungkapan keakraban khas Suku Batak yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Arti “Horas” adalah selamat yang secara awam digunakan serupa sapaan selamat pagi atau selamat datang dan sebagainya. Sapaan ini untuk semua, tidak dibatasi untuk suku Batak semata. Ia mengandung makna terima kasih dan kebahagiaan datang.

Artinya, jangankan dengan sesama suku, dengan masyarakat luar saja sangat menghargai (semanak). Cerita saya tadi sebagai bukti Horas telah Meng-Udar Asumsi. Membangun perspektif kita akan kebaikan masyarakat Batak yang moderat dan egaliter.

*Dr. H. Sholehuddin, M.Pd.I adalah Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Surabaya dan Inas Penguatan Moderasi Beragama.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan