MUSIUM SISA HARTAKU DAN BATU ALIEN
SAKSI BISU DAHSYATNYA ERUPSI MERAPI JOGJAKARTA
Petualangan wisata erupsi Merapi pertama tertuju di Musium Mini Sisa Hartaku. Lokasinya 6 km dari puncak Merapi. Dulunya Rumah Pak Srianto berada di sebuah desa wisata kini menjadi sebuah musium mini Sisa Hartaku.
Memasuki area rumah yang terdiri dari tiga bangunan itu nampak aura mistiknya. Di depan atau dulunya teras disambut kerangka benatang, sepertinya seekor sapi. Ada jam erupsi, barang perbekalan sawah seperti pacul, arit, peralatan dapur, sampai tv dan laptop yang tinggal balutan cassing meleleh.
Ada sebuah kamar yang tertutup pintu jeruji berisi benda pusaka. Di bangunan kedua tampak foto empunya di sampingnya peralatan gamelan yang sebelum erupsi digunakan untuk menyambut wisatawan. Foto-foto perisitiwa erupsi juga terpampang di dinding.
Ada juga foto-foto rumah dan kampung tokoh legendaris Mbah Marijan yang Ruso-Ruso itu. Tampak pula aktifitas beliau selama hidup. Saya sempat betdoa untuk almarhum. Lahul Fatihah.
Selanjutnya kami diarahkan menuju Batu Alien. Sebuah batu besar yang turun dari Merapi akibat erupsi. Disekitarnya sudah dibangun beberapa spot foto. Seperti perahu, tangan yang menggamvarkan orang tenggelam, dan masih banyak lagi.
Dahsyatnya erupsi Merapi yang merupakan ‘kiamat sughra’ memang belum seberapa dahsyat dibanding kiamat sesungghnya. Tapi ini menjadi pelajaran penting betapa manusia tidak punya kekuatan apapun tatkala menghadapinya.
Maka, tugas manusia di dunia adalah mempersiapkannya dengan ibadah. Menjadi manusia terbaik yang bisa memberikan manfaat untuk sesama
