PONPES PERKOTAAN PENCETAK KADER DAKWAH DI SEMUA LINI

Spread the love

Catatan Haflah Akhir Sanah di Ponpes An- Nidhomiyah Ngelom

Haflah Akhir Sanah Ponpes An-Nidhomiyah Ngelom Sepanjang

Sebuah kehormatan bisa berbicara di almamater (Ponpes An-Nidhomiyah). Saya juga tidak mengira diberi kesempatan memberikan motivasi di depan para bu. Nyai Badrus, B. Nyai Syakur (Ning Zain) dan Gus Muwaffil Azi Badrus bersama warga nDalem lain, para wali santri, para santri dan alumni pada Haflah Akhir Sanah Tahun 2022 (Ahad, 26/6).

Memori saya langsung tertuju pada 31 tahun yang lalu. Saya memulai kehidupan di pesantren (Ponpes) An-Nidhomiyah bersamaan masuk jenjang sekolah menengah atas. Saya dpilihkan masuk siang di sekolah karena danem SMP saya dianggap kurang memenuhi standar jika masuk pagi. sempat down saat itu. Ternyata ada hikmahnya. Saya bisa ngaji di pondok waktu pagi. Itu artinya lebih fresh.

Di pondok seminggu sempat sakit dan harus pulang. Bapak saya sempat kuwatir saya tidak kerasan. Setelah balik alhamdulillah lambat laun bisa beradaptasi dengan kehidupan di pesantren yang penuh tantangan.

tampak depan Ponpes An-Nidhomiyah Ngelom

Pelajaran hidup

Di pesantren ini banyak pelajaran yang saya dapatkan. Pertama kesederhanaan. Layaknya kehidupan di pesantren tentu dengan segala keterbatasan. Itu pula yang diajarkan oleh Kyai Badrus. Beliau tidak memiliki kendaraan rada empat. Setahu saya hanya beberapa tahun sebelum wafat beliau punya mobil, itupun bekas dan sempat mogok di depan wakil bupati. Kalau ngaji rutun atau khutbah, beliau sering naik angkot.

Kedua, keikhlasan dalam pengabdian. Kyai Badrus Sholeh sering menyampaikan, “apapun profesimu jangan sampai lupa ngajar yang tidak mengharapkan sesuatu”. Doktrin beliau kepada santri-santrinya adalah harus bisa memberikan manfaat untuk agama dan orang lain. Maka, ketika ada seseorang yang minta saya mengajar madrasah diniyah di sebuah kampung, beliau mengijinkan.

Ketiga, ilmu yang amaliah
Kelebihan pendidikan pesantren adalah 24 jam. Ini pula yang saya rasakan ketika mondok di Pondok pesantren An-Nidhomiyah. Jam 3 dini hari semua santri harus bangun untuk menjalankan salat tahajud berjamaah. Dilanjutkan bacaan surat Al-Waqiah dan surat-surat pilihan lainnya. Di antara amalan harian dari almarhum adalah Basmalah dan Ratibul Haddad.

Keempat, menjadi muslim yang moderat. Kyai Badrus sudah mengajarkan santrinya sikap moderat dalam beragama dan berjejaring dengan di luar komunitas waega NU. Ketika ngaji msalnya, jika ada dalil tentang ikhtilaf, beliau tunjukkan ini dalil mereka. Kemudian beliau tunjukkan dalil yang biasa kita lakukan. Selama hidup beliau berkawan dengan pihak luar. Kyai Badrus sempat mendirikan yayasan yatim dan sosial. Khutbah di Masjid Al Manar milik Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sepanjang bagi beliau juga tidak masalah dan bisa diterima.

Pencetak kader dakwah

Keteladanan yang dibangun Kyai Badrus di pesantren dan doktrin beliau agar para santri ambil bagian dalam dakwah, melahirkan kader dakwah di semua lini. Maka apapun profesinya entah itu guru, dosen, tentara, polisi, dokter, birokrat ataupun profesi lainnya, tidak lepas dengan dunia dakwah. Banyak para alumni yang jadi modin, tokoh agama dan masyarakat. Bahkan tidak sedikit yang sudah memiliki pesantren.

Era kebangkitan
Saat ini, bisa dikatakan memasuki era kebangkitan. Di era kepemimpinan Gus Wafi, putra Almaghfurlah Kyai Badrus di saat yang sama telah siap para anggota keluarga nDalen yang telah kembali dari pesantren dengan keahlian masing masing. Mulai dari kitab, bahasa, hingga al Quran. Maka, di sinilah peluang itu digunakan untuk mengembangkan program unggulan, seperti tahfidz. Kegiatan pembiasaan seperti ratibul haddad, banjari, muhadlarah, dan tahajjud bersama masih berjalan dengan baik.

Selain itu, dukungan para alumni juga sangat kuat. Loyalitas mereka menjadi spirit bagi pengelola pesantren yang masih muda-muda dan energik. Jika sinergitas dan inovasi program unggulan ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan, maka pesantren An Nidhomiyah Ngelom akan semakin mendapatkan kepercayaan sebagai pesantren perkotaan pencetak kader dakwah.

Penghargaan Santri & Santriwati Teladan Ponpes Ngelom

Baca Juga : MADRASAH WARNA WARNI: GAMBARAN REALITA KEHIDUPAN

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan