BU HJ. NAIM DAN MASJID BAITURROHMAN

Spread the love

Catatan Tarawih Malam ke 19

Masjid Bsitur Rohman Kencana Sari Timur berada di balik gedung pencakar langit di Mayjen Sungkono. Semula masjid hanya musholla pribadi lalu digeser ke sebelah ke tanah lahan pemkot yang nenurut maketnya untuk proyeksi jalan tapi tidak terpakai. Berdasarkan rekomendasi instansi terkait, diijinkan pembangunan musholla hingga sekarang jadi masjid.

Keberadaan masjid ini tidak lepas dari Bu. Hj. Naim dan Alm. H. Naim. Beliau perintis, penggagas sekaligus donatur utama. Termasuk dana pembangunan hampir 80% dari beliau.

Sekitar 1996/1997 sampai 2000-an Saya pernah marboti (tukang imam) dan kadang adzan jika tidak ada yang adzan. Saat itu masih musholla. Meskipun imam tetap, tapi saya tidak tiggal di musholla. Saya menempati lantai dua rumah Bu. Hj. Naim. Makanya saya seperti keluarga sendiri.

Masyarakat heterogen menjadi tantangan sendiri. Kegiatan keagamaan kultural terus dihidupkan. Maulud Nabi kala itu saya yang mencari muballighnya. Tarawih 20 masih dipertahankan. Hingga ada perubahan dari mushollah ke masjid setelah saya tidak aktif lagi di sini.

Tadi malam saya tinakdir bisa tarawih di masjid ini. Tarawih 20 rokaat, ceramah sebelum tarawih. Ada qunut di rokaat terakhir witir. Setelah tarawih ada yang tadarusan. Begitulah kebiasaan masjid Baiturrohman.

Saat ini b. Hj. Naim diuji oleh Allah Sakit. Meski dalam kondisi sakit, beliau masih memantau kegiatan masjid. Semoga Allah memberikan obat untuk kesembuhan beliau agar bisa terus nengawal dakwah di masjid ini. Al Fatihah.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan