CAK SUROYO:
ORANG BIASA DENGAN SEMANGAT DAKWAH LUAR BIASA

Spread the love

Catatan Tarawih malam ke 17 di Mushalla Ar Rohman

Penampilannya sederhana, bicaranya ceplas ceplos. Tidak pernah canggung bicara dengan siapapun karena tanpa beban. Dialah Cak Suroyo. Takmir Musholla Ar Rohman Kramat.

Dia dulunya pekerja bangunan atau proyekan. Sekarang lebih santai, sesekali jika ada garapan dia kerjakan. Di mushalla ini dia sangat disegani jamaah lainnya. Dia bisa ngemong jamaah.

Jika di mushalla ini ada TK Al Karomah 2, itu juga inisitifnya. Tidak peduli urusan starusnya bagaimana. Ketika saya tanya tadi malam swbelum tarawih (18/4), apa satu yayasan dengan yayasan masjid. Dia jawab dengan enteng tidak ada. Yang penting jalan dulu.

Selain takmir mushalla, dia juga bagian dakwah di Masjid Al Karomah. Mencari dan menghubungi para khotib sudah biasa. Luar biasanya, dia tidak mau khotib ‘kaleng-kaleng’. Dari bertitel profesor sampai pejabat Kanwil Kemenag.

Cara dia mencari khotib yang bagus-bagus, referensinya ke Masjid Al Akbar. Dia tanya nomor Hand Phone lalu janjian silaturrahim ke rumah. Begitulah cara dia membangun komunikasi dengan para khotib dan muballigh di Surabaya dan sekitarnya.

Sekelumit kisah Cak Suroyo memberikan spirit kepada kita, bahwa ‘ngurip-ngurip agomo’ (berdakwah) tidak harus menunggu ahli agama, tidak perlu menunggu kaya. Menggerakkan masyarakat tidak perlu menjadi pemimpin formal atau menduduki jabatan tertentu. Siapapun bisa mengambil peran dalam mendakwahkan agama.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan