LIBATKAN INSTRUKTUR NASIONAL, BDK SURABAYA GELAR PELATIHAN PPMB DI KOTA SBY
Pagi ini (Senin,18/4) dimulai Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama (PPMB) di Kota Surabaya. Kegiatan dibuka oleh Kasubbag Tata Usaha H. Gartaman. Pelatihan diikuti 30 orang guru pendidikan agama se-Kota Surabaya. Hal ini sebagaimana dilaporkan oleh Feni Rahmawati. Menurutnya pelatihan diselenggarakan kerjasama Balai Diklat Keagamaan Surabaya dengan Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.

Pada hari pertama diisi materi pertama, BLC. Materi ini lebih mengarah pada perkenalan sesama peserta. Apa lagi ini antar guru agama lintas agama, sangat diperlukan saling mengenal. Selain itu penting dilakukan kontrak belajar selama pelatihan.

Materi kedua adalah Overview. Materi ini disajikan oleh Prof. Zainul Hamdi. Pada overview disajikan secara apik oleh Mas Inung panggilan akrab Instruktur Nasional PMB itu tentang mengapa pelatihan ini penting dan bagaimana tahapan-tahapan yang akan dilalui.
Selanjutnya materi kebijakan seperti Visi Misi disampaikan Kepala Kemenag Kota Surabaya dan Kebijakan Pelatihan oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya Dr. H. Japar, M.Pd. Dalam kesempatan ini, H. Japar menyampaikan pola pelarihan seperti pelatihan reguler, Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK), Pelatihan Jarak Jauh (PJJ), dan Pelatihan dengan pola Blended.
HARI KEDUA (19/4)
Pelatihan PPMB hari kedua diisi dengan materi Sketsa Keberagaman yang disampaikan oleh Prof. Inung. Materi ini mengurai peta kependudukan yamg terbagi menjadi tiga kelompok, yakni urban, middle class, dan millenial.

Selanjutnya Scenario thinking saya sampaikan. Bersyukur selama ini sebagai Instruktur Nasional saya lebih banyak bertugas di luar propinsi, kali ini bisa bertugas di kota sendiri. dan Analisis Iceberg. Scenario thinking merupakan mata pelatihan yang mengarah pada analisis kemungkinan jika ada dua fenomena kehidupan kelompok masyarakat yang eksklusif dan inklusif jika dilakukan pembiaran.

Selain itu ada materi konsep MB oleh Kapusdiklat Teknis Dr. KH. Imam Safe’i. Sekretaris Pokja itu memberikan materi secara luring didampingi Kabalai Diklat Dr. H. Japar.

HARI KETIGA (20/4)
Rabu (20/4) membahas moral fondation, 9 kata kunci MB dan Jati Diri ASN Kemenag. Moral fondation diawali sistem otak kemudian membahas masalah fondasi moral, mengapa orang berbuat baik atau jahat. 9 Kata Kunci MB dipadukan dendan dalil masimg masimg agama menambah khazanah keagamaan. Selanjutnya jati diri ASN Kemenag.

HARI KEEMPAT (21/4)
Kali ini (21/4) peserta Pelatihan PPMB menerima materi Landasan teologis, Sikap Diri ASN Kemenag, dan Ekosistem PMB. Landasan teologis sejatinya memperkuat materi 9 Kata kunci MB. Jati Diri ASN meliputi wawasan keagamaan, kebangsaan, sikap diri, kapasitas dan memahami masalah konteks.

HARI KELIMA (22/4)
Hari kelima (22/4) peserta diajak menganalisis dengan teori U proses yang meliputi Rethinking, redesaining, reframing dan reacting. Kepeloporan dan kepemimpinan memberikan penguatan peserta selaku penggerak PMB.

HARI KEENAM (23/4)
Hari keenam (Sabtu, 23/4), merupakan sesi akhir yakni refleksi dan rencana tindak lanjut. Pada refleksi para peserta memberikan testimoni akan pentingnya PMB. Dengan disaksikan Kepala Kemenag Dr. H. Pardi, 30 orang peserta berkomitmen menjalankan tugas sebagai Penggerak PMB.

Saya selaku narasumber melaporkan proses selama pelatihan. Sementara itu H. Pardi menyampaikan pesan agar tugas ini dilaksanakan dengan baik.
This article opened my eyes, I can feel your mood, your thoughts, it seems very wonderful. I hope to see more articles like this. thanks for sharing.