MADRASAH WARNA WARNI: GAMBARAN REALITA KEHIDUPAN

Spread the love

Catatan diskusi bersama Kepala Madrasah Al-Hikam Jombang

Ketua ISNU Sidoarjo Dr. H. Sholehuddin M.Pd.I bersama Kepala Madrasah Al-Hikam Nyonya Hj. Mustiqowati (neng Ika) berada di madrasah Al-Hikam

Sabtu pagi (11/6) saya berkesempatan menerima 4 kaleng cat 25 kiloan bantuan dari produsen cat Pacific Paint. Cat saya terima melalui Kepala Madrasah Al Hikam Nyai Hj. Mustiqowati (Ning Ika). Beliau dipercaya oleh pihak perusahaan untuk menyalurkan ke madrasah yang membutuhkan.

Semua bermula dari program kampung warna-warni yang dilakukan perusahaan di Desa Jatirejo Diwek Jombang. Program ini menurut Ning Ika kenapa tidak jika untuk madrasah. Maka, beliau pun menyempatkan berkunjung ke pusat pabriknya.

Tidak lama program ini terealisir dengan dikirimnya produk dengan berbagai ukuran. Saya pun mengajukan untuk madrasah binaan yang membutuhkan. Kemarin baru sempat mengambilnya.

Cat ini sengaja tidak sewarna, tapi berbagai warna atau warna-warni. Seperti di Madrasah Al Hikam. Jika melihat corak warna di madrasah yang berada di komplek Pondok Pesantren Manbaul Hikam ini tampak tidak satu warna.

Begitu pula gang masuk ke lokasi mulai gerbang sudah bernuansa warna warni. Di tembok dekat pintu masuk juga sudah diaplikasikan berupa lukisan yang juga bernuansa warna-warni.

Baca juga : TITIK TEMU ITU BERNAMA LINGKUNGAN

Hj.Mustiqowati bersama dr. H. Sholehuddin M.Pd.I berada di madrasah al hikam jombang
penyerahan 4kaleng Cat dari Hj. Mustiqowati kepada dr. H. Sholehuddin M.Pd.I
penyerahan 4kaleng Cat dari Hj. Mustiqowati kepada dr. H. Sholehuddin M.Pd.I

Madrasah warna-warni sejatinya punya makna simbolik. Selain menjadikan warna fisik bangunan, juga bisa diartikan menggambarkan realita kehidupan yang bermacam-macam. Termasuk dunia pendidikan.

Peserta didik memiliki berbagai kecerdasan dan latar. Tugas madrasah adalah mengawal, mengelola, dan mengasah kecerdasan serta latar untuk masa depannya. Bahasa pakar, sekolah atau madrasah bertugas mengantarkan menuju takdir-Nya.

Jika kecerdasan dan latar dikelola dengan baik, maka akan menjadikan maslahat untuk peserta didik. Mereka memahami jati dirinya dan menghargai perbedaan yang diciptakan Tuhan (Allah) untuk umat manusia.

Sikap diri ini sangat diperlukan dalam konteks kehidupan saat ini. Masyarakat masih banyak terjebak pada satu warna. Publik masih ada yang belum menyadari jika warna-warni adalah bagian dari ‘sunnatu-Allah’.

Pesan suci Al Quran menegaskan, bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah bersuku-suku dan berbangsa agar saling mengenal. Selain itu, Nabi jiga menegaskan bahwa perbedaan pada diri umat adalah rahmat. Karena itu manusia harus terus belajar hidup dalam keragaman. Itulah realita warna warni kehidupan.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan