CAK DUL, ES POTONG DAN TEMAN LEMBUR

Spread the love

Cak Dul, panggikan akrabnya. Dia termasuk enterpreneur yang konsisten. Cak Dul jualan es potong yang sering lewat di depan atau samping rumah mertua di Desa Perak Jombang.

ES POTONG CAKDUL PERAK JOMBANG

Dia berjualan es keliling sejak istri saya masih anak-anak. Sampai saat ini masih jual es keliling. Artinya sudah tiga puluh tahun lebih dia jualan es potong.

Setiap saya pulang ke mertua, saya tidak pernah melewatkan beli esnya, minimal 3-4 potong. Perpotong Rp. 7000, murah meriah.

Libur Nyepi kali ini saya sempatkan pulang. Pas jam yang biasa, antara jam 9-11 dia lewat “Es…”, panggil saya. “Gih Gus (dia selalu panggil saya Gus) alhamdulillah, pundi yugane kok sepi..'”. Tanya Cak Dul. “Renang Cak”, jawab saya.

Saya beli tiga potong, dengan varian kacang ijo favorit saya dan roti, varian baru. Banyak rasa yang ditawarkan. Ada juga melon dan orange. Tapi saya lebih suka kacang

Asanya konsisten sejak dulu dan tidak bikin batuk. Itu yang bikin saya fanatik es potong buatannya. Dan, kualitas nya tidak kalah dengan es krim buatan pabrikan. Menjaga konsistensi rasa dan tidak lupa inovasi penting dalam menjaga pelanggan ideologis (fanatik).

Setelah dipotong menjadi empat bagian saya menikmati sambil lembur verifikasi calon peserta Pelatihan Pendamping PPH. Lumayan, hampir seharian lembur tidak terasa dan siap finalisasi. Enak tidak harus mahal, tapi nikmat (Allah) itu yang mahal yang tidak bisa diukur dengan materi.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan