H. MAS’UD INSPIRING

Spread the love

Catatan Tarawih Malam ke-25

Tadi malam (26/4) kembali bertugas imam tarawih di Masjid Nurul Iman Waru. Kali ini engel inspirasi pada sosok almarhum H. Masud. Pria ini asli Desa Telogo Bedah Menganti Gresik, satu kecamatan dengan saya. Beliau juga teman akrab Pak Lik saya alm. H. Masykur.

Sehari hari semasa hidup beliau berjualan bambu dan produk jadinya di seberang jalan masjid di Jl. Kol. Sugiono Waru. Punya usaha kaplingan di kawasan Menganti.

Bersama menantu alm. H. Masud dan kolega semasa hidup almarhum (26/4)

Menurut pengakuan para kolega dan takmir, H. Masud orang uang sangat dermawan tidak itungan kalau sedekah. Punya uang atau tidak, baginya sedekah itu harus. Waktu rehap masjid dia juga tidak hitungan jika nyumbang. Meskipun begitu beliau tidak memaksakan kehendaknya.

Yang paling tidak bisa dilupakan, kebiasaan mengajak rombongan ziarah wali songo atau wali limo. Yang diajak juga dari rombongan Waru dan Menganti. Biaya ditanggung dan setiap rombongan dapat uang saku. Selama hidup almarhum seperti dituturkan menantunya juga suka kesenian hadrah ISHARI.

Ada pengalaman menarik ketika pas jumatan bertemu beliau. Waktu ngimami saya tidak pakai irama rost yang biasa saya pakai, mirip gaya Syeikh Abdurrahman As Sudais. Ini favorit almarhum. Saya ditanya, kok lagunya ganti. Beliau pun pesan “besok lagunya tetap saja (rost), jangan ganti lagu”, tuturnya.

Yang bisa kita ambil pelajaran dari beliau, pertama kedernawannya. Kedua, beliau tidak lupa asal usulnya. Ketiga, beliau sangat menghargai pendapat orang meski tidak sesuai jalan pikirannya.

Pada saat sakit helang wafat, beliau masih memikirkan hewan qurban yang selama ini tanggung jawab almarhum. Hingga ajal merenggut almarhum beberapa waktu lalu. Saat ini H. Masud sudah menghadap Sang Khaliq. Para kolega sangat kehilangan sosok dermawan tersebut. Lahul fatihah.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan