KULIAH DI DUA KAMPUS: PENTINGNYA MANAJEMEN WAKTU

Spread the love

Hari Sabtu (19/3) menjadi hari tersulit bagi saya membagi waktu, salah satunya mengatur jam kuliah. Ada jam yang hampir bersamaan di dua kampus berbeda, meski satunya bisa daring. Kuliah Pengembangan Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran PAI Pasca Sarjana INAIFAS Kencong Jember dan Strategi Model Pembelajaran IAI Khoziny Sidoarjo. Ini belum dengan yang rapat BPP Unusida

Meski demikian saya berusaha membagi keduanya, ‘sitik edang’ sambil mencari solusi. Manajemen waktu menjadi sangat penting di saat urgent. Jam pertama, 12.30 saya mulai kuliah Asesmen di INAIFAS sampai pukul 13.45. Ini kuliah perdana semester genap pasca UAS.

Pada kuliah ini saya lebih melakukan penjajakan dan menggali kebutuhan mahasiswa. Titik bahasan mengerucut pada Asesmen kompetensi. Hasil penjajakan digunakan untuk melengkapi silabus. Memang, kuliah di kampus harus kontekstual, menjawab problem dan isu-isu baru agar mahasiswa siap di dunia kerja.

Pada jam kedua pukul 13.45 saya pilih luring di kampus. Makul ini membahas pentingnya strategi dan model pembelaran. Saya katakan, materi itu penting, tapi metodel lebih penting dari materi. Tapi ada yang lebih utama dari keduanya yaitu ruh ustadz.

Ruh ustadz yang dimaksud adalah jiwa pengabdian guru. Maka, contoh pada guru dengan bisyarah 150/ bulan bisa menjadi inspirasi bagi para calon guru dan guru guru. Setelah kuliah, pukul 15.15 geser ke Unusida untuk bergabung pada rapat BPB Unusida bersama rektorat.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan